Sejarah Kawih Sunda
Kawih Sunda |
Kawih sunda sendiri mengandung arti yaitu sebuah rakitan basa yang ditulis oleh para pujangga atau seniman yang memimiliki birama yang tetap. Kawih termasuk kedalam puisi sunda yang isinya tidak terbentuk cerita, jadi berbeda dengan karya sastra seperti pada carita pantun maupun contoh wawacan.
Sejarah Kawih
Dalu kawih tradisional atau kawih pada jaman dahulu awalnya hanya merupakan lagu yang menggunakan lima nada yaitu (da, mi, na, ti, la) atau biasa disebut dengan pentatonis. Tetapi saat ini kawih sudah berkembang menjadi sebuah jenis lagu yang menggunakan tujuh nada yaitu (do, re, mi, fa, so, la, si) yang kita sebut sebagai diatonis. Dan berikut adalah unsur-unsur dari kawih tersebut.
Unsur Kawih
Jenis Kawih
1. Kawih buhun (klasik) : Adalah kawih tradisional atau kawih pada jaman dahulu (baheula).
2. Kawih jaman jepang : Nyaitu kawih yang diciptakan saat jaman penjajahan jepang.
3. Kawih wanda anyar : Nyaitu syair kawih yang diciptakan sekarang atau modern.
Baca juga: Pengertian Dan Kumpulan 35 Contoh Kakawihan Sunda
Kawih Sunda Modern (Wanda Anyar)
Kawih sunda modern atau dalam bahasa sundanya kawih wanda anyar, merupakan lagu atau syair yang diciptakan pada jaman sekarang dengan menggunakan nada diatonis (do, re, mi, fa, so, la, si) tersebut. Sehingga lagu ini bisa digunakan oleh berbagai macam jenis musik dan dapat di nyanyikan oleh siapa saja. Berikut ini adalah contoh syair yang termasuk ke dalam kawih modern.